Perjalanan Hidup Ikan Salmon Bisa Dibilang Sangat Menderita


Ketika datang ke musim kawin dan berkembang biak, salmon kembali ke sungai tempat mereka pertama kali melihat dunia. Di sinilah keunikan ikan salmon, ikan ini bisa menemukan jalan pulang meski sudah bertahun-tahun berkeliaran di laut lepas. Bahkan banyak peneliti yang belum bisa mengungkap bagaimana ikan ini bisa mengingat perjalanan yang sangat panjang ke tempat kelahirannya.

Salmon akan melakukan perjalanan jarak jauh dalam kelompok besar. Perjalanan kembali ke salmon pun semakin sulit karena ikan ini harus berpuasa dan hanya bergantung pada cadangan lemak dalam tubuhnya. Untuk sampai ke sungai, banyak rintangan yang harus dilalui seperti melawan arus sungai yang deras, melompati air terjun dan menghadapi predator seperti beruang dan manusia.

Dengan beratnya rintangan untuk sampai ke sungai, tidak semua salmon bisa mencapai tempat kelahirannya. Beberapa salmon harus mati dan ditangkap oleh predator yang mengubahnya menjadi makanan lezat.

Bertelur dan Akhirnya Mati

Salmon yang berhasil melewati rintangan yang sulit akhirnya mencapai hulu sungai dan mulai bertelur dan membuahi telur. Ikan salmon membuat lubang di dasar sungai dengan kedalaman sekitar 30 cm. Telur salmon diletakkan di dalam lubang, yang jumlahnya mencapai hingga 8000 butir telur. Lubang tempat sel telur dibuahi oleh sperma ikan jantan kemudian ditutup dengan pasir dan kerikil.

Induk salmon akan menjaga telurnya selama beberapa hari dan akhirnya juga mati kelelahan dan kelelahan karena rintangan berat untuk pulang. Ikan mati akan membusuk di dasar sungai dan menjadi makanan bagi ikan dan plankton lainnya.

Setelah kurang lebih 1 bulan, telur yang disimpan di dalam lubang akhirnya menetas. Namun tentu saja tidak semua telur yang ada menetas dan menghasilkan ikan salmon baru. Salmon yang baru lahir akan memakan plankton dan tinggal beberapa saat sampai persediaan makanan yang ada habis dan akan melanjutkan pertempuran yang telah dilancarkan induknya sebelumnya, yaitu ke laut lepas. Sangat menyedihkan bukan perjalanan hidup dari ikan ini? Begitulah kisah dari ikan yang sering kita temui di restoran jepang sebagai sushi ini.