Manusia telah menghargai kehangatan dan kenyamanan, baik sebagai konsep spiritual atau sesuatu yang lebih praktis. Setiap orang ingin memiliki tempat yang dapat mereka sebut rumah untuk kembali kapan saja, tetapi hampir setiap negara melihat “rumah” sebagai sesuatu yang berbeda. Bentuk unik, bahan langka, dan dekorasi interior bisa memberi tahu banyak tentang pemilik rumah.
Berikut adalah sembilan rumah tradisional yang menakjubkan dari berbagai negara
1. Wigwam — Amerika Utara
Wigwam adalah gubuk berbentuk kerucut dengan lubang asap yang cukup sering dibangun oleh penduduk asli Amerika. Bingkai terbuat dari batang pohon tipis melengkung dan ditutupi dengan kulit kayu, kulit, atau potongan kain. Tempat tinggal ini tidak dimaksudkan untuk relokasi tetapi dapat dengan mudah dirakit dan kemudian dibangun di tempat baru jika perlu.
2. Palloza — Spanyol
Palloza adalah jenis perumahan tradisional di Galicia (barat laut Semenanjung Iberia). Sebuah dinding batu diletakkan di sekitar bingkai kayu, meninggalkan bukaan untuk pintu dan jendela kecil. Kemudian semuanya ditutup dengan atap jerami berbentuk kerucut. Palloza digunakan sebagai perumahan di Galicia sampai tahun 1970-an.
3. Kurin’ — Ukraina
Kurin’ (dari kata Ukraina untuk “asap”) adalah rumah Cossack di hilir sungai Dnipro dan Don. Pemukiman Cossack pertama muncul di dataran banjir (semak buluh sungai) pada abad XVI. Sebagian besar rumah sementara ini memiliki dinding yang terbuat dari gundukan tanah dan ditutupi dengan tanah liat; atapnya terbuat dari alang-alang, dan tentu saja harus ada lubang untuk asap. Banyak fitur dari tempat tinggal Cossack pertama ini dapat dilihat di gubuk yang lebih modern di seluruh Eropa Timur.
4. Diaolou — Cina
Diaolou adalah bangunan tinggi berbenteng di Provinsi Guangdong di Cina selatan. Diaolou pertama dibangun selama Dinasti Ming ketika gerombolan perampok beroperasi di Cina selatan. Di kemudian hari dan relatif aman, rumah benteng semacam itu dibangun hanya dengan mengikuti tradisi.
5. Torfbæir — Islandia
Torfbæir, alias rumah rumput, telah menjadi bangunan tradisional di Islandia sejak zaman Viking. Desainnya ditentukan oleh iklim yang keras dan kekurangan kayu. Batu-batu datar besar diletakkan di lokasi rumah masa depan, dikelilingi oleh bingkai kayu dan kemudian ditutup dengan beberapa lapis rumput. Setengah dari rumah itu untuk orang-orang, sedangkan setengahnya lagi untuk ternak.
6. Minka — Jepang
Minka adalah rumah tradisional Jepang yang diperuntukkan bagi lapisan masyarakat bawah, yaitu petani, pengrajin, pedagang kecil. Rumah-rumah lucu ini dibangun dengan bahan-bahan yang tersedia secara lokal, terutama bambu, kayu, dan tanah liat. Terlepas dari kesederhanaannya, bahkan Minka termurah pun memiliki pesona Jepang.
7. Manyatta — Afrika
Manyatta adalah rumah tradisional suku Maasai Afrika. Hunian ini dibangun oleh wanita, yang sangat tidak biasa untuk pola pikir Barat. Konstruksinya terbuat dari tiang kayu yang diikat dengan rumput dan diperkuat dengan lumpur dan kotoran sapi. Seperti tempat tinggal lain dalam daftar ini, Manyatta memiliki setidaknya dua kamar: satu untuk memasak dan tidur dan satu lagi untuk ternak muda.