Saham disuspensi sudah biasa.
Tapi, bagaimana jika sekuritasnya yang disuspensi?
Saya pernah mengalaminya. Sekuritas disuspensi menyebabkan semua saham yang saya miliki dalam portofolio tidak bisa dijual dan saya juga tidak bisa membeli saham apapun. Semua saham, bahkan saham paling likuid sekalipun.
Ini terjadi saat market crash Maret 2020 lalu. Tiba-tiba saya diberitahu oleh broker bahwa sekuritasnya disuspensi. Jadi, saya tidak bisa jual atau beli saham.
Tentu saya panik. Apalagi ini sekuritas kecil. Saya ikut sekuritas ini karena didaftarkan saat ikut Sekolah Pasar Modal.
Setelah berdiskusi dengan broker saya, akhirnya ada solusi pindah saham ke sekuritas lain. Beruntung saya sudah mulai membuat rekening efek di sekuritas yang lebih besar. Saya diberikan form dan langsung saya urus pemindahannya. Prosesnya sangat mudah dan cepat.
Tipsnya apabila sekuritas kita disuspensi adalah segera urus pemindahannya dan buat rekening efek di sekuritas baru yang lebih besar.
Karena biasanya sekuritas disuspensi akibat MKBD yang dibawah ketentuan yakni Rp 25 miliar. MKBD adalah Modal Kerja Bersih Disesuaikan. Jadi, kemungkinan suspensinya akan jangka panjang yang berujung ditutupnya sekuritas tersebut.
Cara mencegah agar tidak masuk ke sekuritas yang disuspensi adalah memperhatikan MKBD sekuritasnya, kalau bisa pilih dari 10 sekuritas terbesar di Indonesia.
Namun karena sebagian orang membuka rekening efek lewat jalur Sekolah Pasar Modal yang mana kita tidak bebas memilih sekuritasnya, sebaiknya hanya gunakan akun tersebut sebagai sarana belajar. Sembari mengumpulkan uang sebagai deposit awal membuka rekening efek di sekuritas yang lebih besar yang berkisar dari Rp 500.000 sampai Rp 10.000.000 tergantung sekuritasnya.
Apabila memungkinkan, lakukan pembukaan rekening efek langsung di kantor cabang sekuritasnya. Agar kita diperkenalkan dan diberikan kontak brokernya. Jadi pelayanan kita akan lebih personal apabila terjadi sesuatu.
Karena saya pernah membuka rekening efek di sekuritas “digital”, saya tidak diberikan kontak WA brokernya, jadi agak khawatir untuk menaruh banyak uang disana. Apalagi sekuritasnya tidak terlalu besar.
Namun jika tidak ada kantor sekuritas terdekat, bisa gunakan Mirae Asset Sekuritas yang merupakan sekuritas teraktif di Indonesia.