Di Indonesia, hari libur nasional dianggap sebagai hari spesial oleh banyak orang. Tak heran jika banyak yang merasa tersinggung ketika tidak mendapatkan cuti libur pada hari-hari besar ini. Namun, haruskah kita merasa tersinggung dengan kesetaraan atau ketidaksetaraan dalam hal hanya mendapatkan cuti libur satu atau dua hari per tahun? Mari kita diskusikan lebih lanjut mengenai masalah ini.
Semakin Tidak Merata Hari Libur Yang Diberikan Pemerintah Indonesia
Indonesia memiliki banyak hari libur nasional, tetapi tidak semuanya diberikan dengan merata. Beberapa daerah di Indonesia mendapatkan lebih banyak hari libur nasional daripada daerah lainnya. Hal ini menyebabkan banyak orang yang merasa tidak adil terhadap hari libur nasional yang diberikan pemerintah Indonesia.
Libur Cuti Bersama di Indonesia Mulai Dihilangkan
Banyak yang merasa tidak adil akan hari libur nasional di Indonesia. Sebagian besar warga Indonesia akan berada di kantor atau sekolah pada hari Sabtu dan Minggu, tetapi ada juga beberapa yang akan mendapat libur selama seminggu penuh. Dan ketidakadilan dalam pemberian cuti bersama untuk beberapa agama membuat masyarakat menjadi kecewa pada pemerintah Indonesia.
Meskipun ada banyak orang yang menganggap ini tidak adil, namun pemerintah telah mengumumkan bahwa akan ada perubahan pada sistem libur nasional di Indonesia mulai tahun 2019. Pemerintah menyatakan bahwa untuk memaksimalkan produktivitas kerja, maka libur cuti bersama di Indonesia akan diberlakukan secara bergiliran. Dengan begitu, setiap tahunnya hanya ada dua atau tiga hari libur nasional saja. Perubahan ini tentu saja akan memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Bagi mereka yang bekerja di sektor swasta.
Cuti Bersama Di Hari Raya Natal Dihilangkan Dan Banyak Yang Merasa Tidak Adil
Indonesia menghapus libur Cuti Bersama pada Hari Raya Natal dan banyak orang merasa tidak adil. Libur Nasional di Indonesia biasanya diberikan kepada seluruh warga negara, tetapi dengan hapusnya Cuti Bersama di hari Raya Natal, banyak orang yang merasa tidak mendapatkan libur yang mereka inginkan.